GINGITSUNE

- Judul: ぎんぎつね (Gingitsune)
- Judul Alternatif: Silver Fox;
- Tipe: TV (Oktober 2013)
- Genre: Supernatural;
- Episode: 12
- Rating: Mild Violence (Physical Harm)
- Sinopsis:
Ketika ibunya yang seorang Miko meninggal dunia, Saeki Makoto yang akan menjadi penerus mewarisi kekuatan untuk berkomunikasi dengan utusan dewa yang disebut Shinshi. Dia lalu bertemu Gintarou, Shinshi rubah berbulu perak, di usia yang masih sangat muda, dan karenanya, hubungan mereka pun berkembang justru lebih seperti teman, yang membicarakan hal-hal kecil dan bahkan sesekali bertengkar setelahnya, daripada sebagai pasangan Miko dan Shinshi yang menghormati dan dihormati.



Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Di satu sisi, cerita anime ini sangat bervariasi. Setiap episode selalu mengangkat tentang hal baru sehingga kecil kemungkinan seseorang akan merasa bosan menontonnya. Namun di sisi lain, variasi tersebut terasa terlalu acak. Selain senantiasa mengajarkan sesuatu tentang Shinshi, Jinja, dan semacamnya, anime ini tidak mengikuti alur cerita ataupun pola tertentu untuk setidaknya mengindikasikan ke genre mana dia lebih cenderung mengarah. Dia tidak cukup jenaka untuk menjadi komedi, tidak cukup menyentuh untuk menjadi romance, dan tidak cukup menggugah untuk menjadi drama. Kesimpulannya, anime ini benar-benar hanyalah kumpulan catatan tentang kehidupan sehari-hari Makoto, Gintarou, dan orang-orang di sekitar mereka, yang tidak selamanya berisi kejadian menarik, tidak memiliki klimaks untuk mengubah situasi atau emosi, dan sepertinya juga tidak sedang menuju ke suatu ending. Sebagian orang mungkin akan menganggap cerita yang datar seperti ini tetap memuaskan, tetapi bagi mereka yang berharap bisa larut selama menonton, anime ini hampir tidak punya daya tarik.

- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Secara keseluruhan, kualitas visual anime ini lumayan. Memang sesekali terdapat kesalahan pada sinkronisasi antara animasi gerakan dua tokoh, tetapi dia mengimbanginya dengan gambar latar yang indah dan cukup mendetil. Meski mungkin masih belum bisa menjadi hiburan tersendiri, setidaknya visual anime ini akan selalu mampu mengantarkan dengan baik bagian-bagian yang lain.

- Karakter:
Dengan cerita yang tampaknya tidak menuju ke mana-mana, karakter para tokohnya pun akhirnya terasa statis. Mereka menemukan pengalaman baru di setiap episode, tetapi semua pengalaman tersebut seolah tidak penting, tidak banyak meninggalkan pengaruh pada diri mereka. Dan meski tetap digambarkan memiliki tujuan hidup, mereka tidak pernah terlihat sedang berusaha mencapainya. Namun, jika maksud sebenarnya anime ini adalah mengajarkan berbagai tradisi Jinja, paling tidak tokoh-tokohnya diberikan peran yang tepat untuk mendukung hal tersebut. Yumi dan Hiwako berfungsi sebagai orang awam yang mewakili rasa ingin tahu penonton, Tatsuo sebagai seorang ahli yang menjadi sumber informasi, Makoto dan Satoru sebagai pemula yang menjembatani keduanya, lalu para Shinshi seperti Gintarou dan Haru yang menambahkan sudut pandang dari sisi mereka terhadap tradisi-tradisi itu. Berdiri sendiri, tokoh-tokoh anime ini tidak banyak berguna, tetapi bersama-sama, mereka merupakan sebuah komunitas yang berfungsi secara efektif.

- Overall Score:
Sulit untuk menentukan cerita seperti apa yang sebenarnya ingin disampaikan anime ini. Isinya begitu bervariasi, tetapi pada akhirnya variasi tersebut justru menyebabkannya tidak punya wujud yang utuh. Paling dekat, anime ini berusaha menjadi semacam referensi tentang kehidupan seorang Miko di sebuah Inari Jinja kecil, dan meski dalam hal ini pun dia masih terkesan ragu-ragu, jika anda adalah seseorang yang masih baru dan ingin tahu lebih banyak seputar tradisi Inari Jinja, setidaknya anime ini tetap bisa menyediakan informasi bermanfaat. Nilai 7,5 dari 10 (Informative)

Share:
Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes