- Judul: ã‚ャプテン・アース (Captain Earth)
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (April 2014)
- Genre: SciFi; Action; Romance;
- Episode: 25
- Rating: Mild Violence and Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Selama ini
Manatsu Daichi mengira bahwa ayahnya yang seorang astronaut tewas dalam
sebuah kecelakaan, namun ketika dia sekali lagi mengunjungi Tanegashima
dan secara diam-diam masuk ke dalam fasilitas milik organisasi
pengembang teknologi luar angkasa GLOBE tempat ayahnya pernah bekerja,
dia pun menyadari bahwa ternyata bumi tengah diserang oleh
makhluk-makhluk yang disebut Kill-T-Gang dan GLOBE sesungguhnya adalah
benteng pertahanan terakhir umat manusia dari kebinasaan. Tanpa sengaja,
Daichi juga mendapatkan kemampuan untuk mengendalikan senjata
tercanggih GLOBE, Earth Engine, dan dengan menggunakannya, dia kemudian
menjadi kesatria pelindung bumi, Captain Earth.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Episode-episodenya
tidak terhubung dengan baik, dan banyak insiden di dalam ceritanya
terasa terlalu dipaksakan untuk terjadi. Para Mid Summer's Knights (what a silly name, by the way)
dan para Kill-T-Gang, misalnya, mereka selalu mendapatkan
kekuatan-kekuatan baru yang entah dari mana asalnya. Alhasil, anime ini
tampak lebih seperti serial kartun anak-anak yang tokoh jagoannya akan
menghadapi musuh dan tantangan baru di setiap episode tanpa mempedulikan
korelasi dengan kejadian di episode sebelumnya. Meski demikian,
seharusnya bukan hal yang paling buruk seandainya memang cuma sampai di
situ, karena animasi yang bagus setidaknya akan menjamin bahwa
masing-masing episode tetap menghibur secara visual, namun ternyata,
anime ini kemudian juga berusaha terdengar canggih. Dia terus
mengeluarkan istilah-istilah asing di setiap episode, dan mengingat
bagaimana episode-episodenya tidak terhubung dengan baik, daripada
membantu memperjelas settingnya, istilah-istilah tersebut akhirnya
justru menjadi setumpuk informasi sampah yang hanya menyebabkan anime
ini terasa cenderung membingungkan. Tetapi, yang paling mengherankan,
semua kekacauan ini terkesan sudah direncanakan sejak awal. Anime ini
seolah sengaja membuat dirinya sendiri tampak konyol dan
kekanak-kanakan, maka mungkin menilainya dengan serius adalah hal yang
keliru. Barangkali, cerita anime ini adalah karya asal-asalan yang sudah
semestinya dianggap sepele.
- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Jika ada yang
bisa dibanggakan dari anime ini, hal itu tentu adalah animasinya yang
sangat bagus. Aksi-aksi pertempuran antar robotnya terlihat begitu indah
hingga satu-satunya kekurangan anime ini dari segi visual adalah bahwa
dia tidak menampilkan lebih banyak adegan semacam ini. Bukan masalah
besar, memang, tetapi ketika cerita dan para tokohnya tidak menawarkan
apapun yang sama menarik, kekurangan tersebut pun kemudian secara
otomatis patut disayangkan.
- Karakter:
Seolah hendak
mengikuti trend pada ceritanya, para tokoh di anime ini juga
membingungkan. Bukan berarti bahwa mereka sulit dipahami, tetapi
berulang kali pilihan tindakan mereka terasa tidak alami dan perubahan
sikap mereka terjadi secara tiba-tiba tanpa alasan yang masuk akal.
Ketika baru pertama kali melihat Kill-T-Gang dan punya firasat bahwa
mereka akan membahayakan bumi, daripada merasa kaget atau cemas, Daichi
mendadak memutuskan akan menghadapi mereka, padahal saat itu dia belum
tahu kalau dia memiliki kapabilitas seperti apapun. Meski jika dia
berpikir harus melakukan sesuatu, bukankah normalnya seorang pemuda
seperti dirinya akan memilih untuk segera memberitahukan seseorang
tentang apa yang dia lihat? Namun, bukan, pilihan tindakan Daichi adalah
langsung maju ke garis terdepan dan menghentikan ancaman besar terhadap
bumi tersebut sendirian. Begitu juga ketika dia rela mengorbankan
Teppei demi melindungi stasiun angkasa Tenkaidou. Bagi seseorang yang
baru saja mulai bertempur sekitar satu bulan sebelumnya, dan itupun
hanya sesekali di antara waktu yang lebih banyak dia habiskan bersama
teman-temannya, dari mana ketetapan hati yang begitu kuat itu berasal?
Kelihatannya, hal ini disebabkan oleh anime ini yang hanya mementingkan
peran yang mesti diisi para tokohnya dan mengabaikan kepribadian mereka
sebagai individu. Daichi adalah sang pahlawan penyelamat bumi, maka
semua yang dia lakukan haruslah yang paling heroik, meski tidak jelas
mengapa dia melakukannya; Akari adalah pendukung yang akan menyelesaikan
dari balik layar masalah tokoh-tokoh lain, maka dia harus menjadi
seorang hacker genius yang mampu menguasai segala jenis sistem
komputer dalam sekejap, meski tidak ada keterangan bagaimana dia
mendapatkan kemampuan tersebut; dan seterusnya. Anime ini memang
berhasil mencapai tujuannya -- para tokoh itu mengisi peran mereka
dengan sangat baik, tetapi sebagai akibatnya, mereka juga jadi
membingungkan, dan akhirnya membosankan
- Overall Score:
Anime ini tidak
buruk ... jika anda juga tidak berharap banyak darinya. Dengan animasi
yang konsisten bagus sejak awal hingga akhir, semua episodenya pasti
akan selalu enak ditonton. Namun, tidak usah mencari storytelling yang
tersusun baik atau tokoh-tokoh dengan kisah yang mendalam di sini.
Sebagian besar insiden dipaksakan terjadi secara tiba-tiba, dan para
tokohnya seolah hanya merupakan contoh model dari peran-peran tertentu.
Kecuali anda memang menyukai cerita yang cenderung kekanak-kanakan,
anime ini tidak untuk dianggap serius. Nilai 7 dari 10 (Silly story and
characters)