- Judul: ケイオスドラゴン 赤竜戦役 (Chaos Dragon ~Sekiryuu Sen-eki~)
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (Juli 2015)
- Genre: Fantasy; Action; Super Power;
- Episode: 12
- Rating: Strong Violence and Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Setelah
diserang oleh Kouran dan dikhianati oleh Donatia, Kerajaan Nil Kamui
kini runtuh, menyisakan hanya sebuah pulau yang kemudian menjadi rebutan
dari kedua negara besar tersebut. Dan semakin menambah penderitaan
orang-orang, Naga Merah yang seharusnya menjadi pelindung Nil Kamui
justru mulai mengamuk dan menghancurkan kota demi kota. Merasa bahwa
mereka semua berada dalam bahaya yang sama, Kouran, Donatia, dan juga
sisa pasukan Nil Kamui yang masih bertahan lalu bersepakat membentuk
sebuah tim investigasi untuk mencari tahu penyebab amukan Naga Merah.
Sementara
itu, mantan putera mahkota Ibuki yang sudah lelah dengan begitu banyak
kematian menolak untuk menjadi raja dan memimpin perang melawan Kouran.
Dia lebih memilih hidup damai di pinggiran kota dan jauh dari semua
pertempuran. Namun, setelah dipertemukan dengan artefak Ryuu no Hitomi,
sebagai keturunan raja, Ibuki seketika menjadi Chigirigo, yang mampu
memanggil kekuatan Naga Merah untuk mencabut satu nyawa jika dia juga
mengorbankan nyawa dari salah seorang temannya. Menilai kemampuan
tersebut hanya sebagai kutukan yang membahayakan orang-orang di
sekitarnya, Ibuki lalu memutuskan ikut serta di tim investigasi gabungan
agar dapat bertemu langsung dengan Naga Merah dan memohon kepadanya
untuk membatalkan kutukan itu.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Meski
menggunakan setting dunia fiktif yang tentu belum diketahui oleh
sebagian besar penonton, anime ini cukup berhasil menjelaskannya dalam
cara yang singkat namun komprehensif. Siapapun dapat segera memahami
situasi di antara ketiga negara dan juga para tokoh yang terlibat tanpa
pernah harus merasa kewalahan dengan banyaknya informasi baru nan asing.
Hal ini juga menjadikan penyertaan politik ke dalam cerita kemudian
bukan terasa sebagai kerumitan yang membingungkan, melainkan justru
lebih seperti tambahan yang melengkapi. Karena situasi dunia telah
dijelaskan sejak awal, upaya untuk membuatnya relevan dan bahkan
berpengaruh hanya akan menyebabkan latar belakang ceritanya tampak
semakin masuk akal.
Dari segi storytelling sendiri,
jalan ceritanya telah diatur dengan baik agar selalu ada hubungan yang
jelas satu insiden ke insiden berikutnya, sehingga meski misi para
tokohnya untuk mencari Naga Merah tidak pernah terasa sehebat yang
semestinya, anime ini tetap merupakan sebuah kisah perjalanan yang
menarik untuk diikuti. .... Hanya saja, ketika berusaha menegaskan
dilema yang sedang dihadapi Ibuki, anime ini kadang terlalu gampang
menciptakan situasi yang memaksa Ibuki untuk mengorbankan salah seorang
temannya. Eiha, misalnya, meski sebenarnya masih bisa bertarung, entah
mengapa dia tiba-tiba saja memilih menyerahkan diri kepada Ibuki untuk
dibunuh. Bukankah seharusnya ini menjadi pilihan terakhir? Bukankah
normalnya seseorang akan lebih dahulu mengandalkan kekuatan sendiri
sebelum sepenuhnya pasrah dan merelakan diri menjadi korban? Penekanan
berlebihan ini tidak sampai mempengaruhi cerita anime ini secara
keseluruhan, namun nuansa tragis yang dimaksudkan melekat pada kisah
Ibuki sebagai akibatnya akan memudar dengan cepat.
- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Adegan
pertarungannya bisa terlihat mengagumkan dengan gerakan yang mengalir
lancar, namun sayangnya, pada beberapa episode anime ini ternyata juga
bisa tampak meragukan. Jika bukan animasi yang tiba-tiba membatasi
keragaman pergerakan tubuh para tokohnya hingga menjadi begitu kaku, sound effects yang
menyertai juga sesekali terdengar tidak sesuai. Meski secara garis
besar anime ini masih sangat layak untuk disaksikan, jumlah audio dan
visual yang bermasalah tetap terlalu banyak untuk bisa diabaikan.
- Tokoh/Karakter:
Dengan
memberikan setiap tokoh kisah latar dan tujuan masing-masing, tim
investigasi yang dimaksud benar-benar terasa sebagai koalisi dari
beberapa orang sekaligus, dan amukan Naga Merah memang adalah sebuah
krisis yang mengancam semua pihak. Meski kisah Ibuki tetap merupakan
yang utama, kisah dari tokoh-tokoh lain menyediakan variasi dan kejutan
yang mencegahnya dari menjadi terlalu linear. Namun, pada tahap-tahap
selanjutnya, anime ini ternyata tidak mampu mengembangkan para tokohnya
dengan benar. Pendapat dan perasaan mereka akan berubah tanpa alasan
yang jelas, seperti hubungan Ibuki dan Eiha yang entah sejak kapan
menjadi begitu dekat, padahal sebelumnya mereka bahkan nyaris tidak
pernah saling bicara. Atau Swallow, yang dalam sekejap akan berubah
pikiran terhadap kutukan yang selama ini selalu mengganggu benaknya.
Atau Rou Chen Fa, yang biasanya sangat setia kepada pedangnya, entah
mengapa tiba-tiba saja menjadi sangat terobsesi dengan Swallow. Hal ini
mengindikasikan bahwa para tokoh ini seolah dipersiapkan hanya sebagai
katalis cerita, dan bukan sebagai individu dengan kehidupan sendiri.
Semua tentang mereka ditujukan cuma untuk memicu agar cerita anime ini
berjalan, tetapi tidak untuk menjadikan mereka orang-orang yang
menjalani cerita tersebut. Di satu sisi, tokoh-tokoh ini sebenarnya
telah melaksanakan fungsi mereka dengan sempurna sehingga anime ini
memiliki alur cerita yang nyaman diikuti, namun di sisi lain, pada
akhirnya mereka juga tidak pernah terkesan lebih daripada sekadar
alat-alat yang akan mudah untuk dilupakan.
- Overall Score: