- Judul: バディ・コンプレックス (Buddy Complex)
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (Januari 2014)
- Genre: Action; Sci-Fi; Romance;
- Episode: 13
- Rating: Mild Violence (Physical Harm)
- Sinopsis:
Hari-hari
Watase Aoba yang damai langsung berubah kacau saat sebuah robot raksasa
tiba-tiba muncul dan berusaha membunuhnya. Dia kemudian ditolong oleh
sebuah robot lain, yang ternyata dikendarai oleh teman sekelasnya yang
juga misterius, Yumihara Hina. Di tengah pertarungan kedua robot
tersebut, Aoba terbawa ke lebih dari 70 tahun di masa depan, ketika
perang berskala besar sedang berkecamuk, dan nasib dunia tergantung pada
teknologi Coupling, yaitu alat baru yang menghubungkan gelombang otak
dua orang pilot sehingga dapat saling berbagi keunggulan masing-masing.
Demi mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya, bersama
dengan pemuda lain bernama Dio Weinberg, Aoba akhirnya bersedia menjadi
sepasang Buddy untuk menjalankan Coupling dan bertempur berdua melawan
pasukan militer Republik Zogilia yang jauh lebih kuat.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Pada anime ini
terdapat dua sisi cerita yang berjalan beriringan, yaitu tentang
pertemanan Aoba dan Dio yang memiliki latar belakang yang jauh berbeda,
dan juga tentang romantisme antara Aoba dan Hina yang melampaui ruang
dan waktu. Sisi yang pertama disajikan dengan cukup bagus; meski bukan
yang paling halus, perkembangan hubungan Aoba dan Dio sejak masih
sebagai dua orang asing hingga menjadi pasangan yang saling memahami
tetap melalui tahapan yang teratur baik dan masuk akal. Namun, sisi yang
kedua terasa terlalu didramatisir. Beberapa insiden, seperti ketika
Aoba pertama kali menemukan bahwa Hina bertempur untuk Zogilia, sangat
dipaksakan terjadi, bagaikan sebuah kebetulan yang luar biasa. Dan
elemen time-travelling yang memulai hubungan mereka tidak berfungsi banyak kecuali sebagai bumbu science-fiction untuk membesar-besarkan kemunculan Aoba, yang itu pun juga ternyata tidak direncanakan dengan matang, terbukti dari ending-nya
kemudian yang benar-benar tidak logis. Hal ini amat disayangkan, sebab
apa yang tampaknya ingin dilakukan oleh anime ini sebenarnya cukup
menarik, yaitu berusaha memperlihatkan dua jenis hubungan sekaligus dan
dengan cara yang seimbang. Tetapi mungkin karena bersikeras tampil rumit
lebih daripada yang dia mampu, sebagian anime ini akhirnya justru
cenderung terasa mengada-ada.
- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Ketika
pertempuran terjadi, anime ini terlihat dan terdengar menakjubkan.
Animasinya cukup mendetil, dan terkhusus pada Luxon serta Bradyon, dia
berhasil menunjukkan kekuatan yang superior dari kedua Valiancer
tersebut dengan jelas. Sementara, sound effect yang tepat
menjadikan semua benturan, tembakan, dan ledakan sedahsyat yang
seharusnya. Sinematografi yang pandai sanggup menggambarkan suasana
gawat yang dihadapi para tokohnya, lalu musik latarnya juga ikut bantu
mengekspresikan ketegangan yang mereka rasakan. Yang paling hebat, anime
ini memastikan bahwa selalu ada adegan aksi Valiancer yang muncul di
tiap episodenya walau hanya untuk beberapa menit, maka dalam hal audio
visual, kemungkinan besar penonton tidak akan pernah berhenti terhibur.
- Karakter:
Anime ini
berhasil memperlihatkan karakter Aoba dan Dio sebagai dua orang berbeda,
yang kemudian ikut mendukung jalan ceritanya dengan cara menekankan
betapa kuat hubungan mereka berdua meski dengan perbedaan tersebut.
Namun, Hina terasa terlalu ... manis sebagai seorang tentara yang
bertempur di garis depan. Ini memang mungkin saja hanya pendapat
subyektif, tetapi rasanya sulit membayangkan seseorang dengan emosi yang
belum stabil akan membahayakan nyawa seperti itu, terlebih dia
melakukannya cuma karena ingin mengikuti jejak sang ayah dan bukan
karena suatu alasan darurat. Anime ini seolah terperangkap oleh upayanya
sendiri yang hendak menyajikan kisah romantis. Demi menciptakan awal
menggugah yang akan membuat Aoba terus memikirkan Hina, anime ini sadar
bahwa dia harus menggambarkan Hina sebagai gadis manis dan baik hati
yang mampu meninggalkan kesan pada diri Aoba dalam waktu singkat, tetapi
meski dalam bagian ini tujuannya tercapai, karakter yang dihasilkan
akhirnya tidak sesuai dengan situasi perang di bagian lain ceritanya.
Hal ini sekali lagi menunjukkan bahwa pada sisi tentang hubungan antara
Aoba dan Hina, anime ini memang tidak melakukan cukup perencanaan.
- Overall Score:
Entah apa yang
terjadi dengan anime ini. Di satu sisi, dia sudah memenuhi semua syarat
sebagai karya yang bagus -- jalan cerita yang teratur baik, penyusunan
karakter tokoh yang pas, dan bahkan kualitas audio visual yang lebih
dari memuaskan. Namun anehnya, di sisi lain dia justru menampakkan diri
sebagai karya yang ceroboh. Elemen sains di dalamnya dibuat secara
asal-asalan, dan karakter tokohnya kemudian kontradiktif dengan atmosfer
keseluruhan ceritanya. Tetap sangat mungkin anda akan menikmati anime
ini, tetapi ada indikasi jelas bahwa dia sebenarnya masih berada di
tengah-tengah proses penyempurnaan. Nilai 7,5 dari 10 (Could be much
better)
Source tertera di laman.